KONSEP CINTA PADA EMPAT PUISI KARYA HERI ISNAINI: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE
DOI:
https://doi.org/10.51903/education.v2i2.131Keywords:
puisi, konsep cinta, semiotikaAbstract
Abstrak
Artikel ini memiliki fokus penelitian pada konsep cinta yang terdapat dalam empat puisi karya Heri Isnaini. Konsep cinta yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah konsep cinta yang dikemukakan oleh Erich Fromm yang meliputi cinta manusia terhadap manusia, cinta manusia terhadap alam, dan cinta manusia terhadap Tuhan. Masalah yang muncul dalam artikel ini adalah bagaimana konsep cinta pada empat puisi karya Heri Isnaini berdasarkan ungkapan Erich Fromm, serta bagaimana pengungkapan makna konsep cinta menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Berdasarkan masalah tersebut, konsep cinta akan dianalisis melalui tanda-tanda yang terdapat pada setiap larik puisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan empat puisi karya Heri Isnaini yang dijadikan sebagai data. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep cinta pada empat puisi karya Heri Isnaini cenderung ditemukan pada tataran struktur batin dan struktur fisik puisi, khususnya dalam tataran diksi, citraan, tema, dan majas. Sehingga tataran struktur tersebut menjadi bagian penting dalam proses memaknai keempat puisi tersebut.
References
[2] S. Musliah, dkk. "Sisi Humanisme Tere Liye Dalam Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu". Parole, vol 1., halaman 603, Juli 2018.
[3] H. Isnaini, "Konsep Mistik Jawa pada Puisi-Puisi Karya Sapardi Djoko Damono," Universitas Padjadjaran, Disertasi, 2021.
[4] B.S. Pribadi dan D. Firmansyah. "Analisis Semiotika Pada Puisi "Barangkali Karena Bulan" Karya W.S. Rendra". Parole, vol 2., halaman 270, Maret 2019.
[5] F. Lafamane. "Karya Sastra (Puisi, Prosa, Drama)". osf preprints, halaman 2, 2020.
[6] H. Isnaini, Tafsir Sastra: Pengantar Ilmu Hermeneutika. Bandung: Pustaka Humaniora, 2021.
[7] H. Isnaini, "Memburu "Cinta" dengan Mantra: Analisis Puisi Mantra Orang Jawa Karya Sapardi Djoko Damono dan Mantra Lisan," Semantik, vol. 3, no. 2, pp. 158-177, 2017.
[8] IM Mustika dan H. Isnaini. “Konsep Cinta Pada Puisi-Puisi Karya Sapardi Djoko Damono: Analisis Semiotika Carles Sanders Pierce”. Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, vol 6., halaman 3-7, Maret 2021, 10.36722/sh.v%vi%i.436.
[9] N. Adung, dkk. "Pemali Dalam Budaya Etnik Manggarai Nusa Tenggara Timur di Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika". Ilmu budaya, vol 4., halaman 252, April 2020.
[10] R. Halid. "Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami." Sarjana Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Makassar, 2019.
[11] A.A. Talib. Filsafat Hermeneutika dan Semiotika. Palu: 2018, halaman 24.
[12] E. Septian. "Bahasa Puisi Masa Postkolonial untuk Mengenalkan Identitas Budaya." Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra, 2020, halaman 2.
[13] A. Azizah. "Pembelajaran Menulis Puisi dan Penerapannya dalam Pendidikan Karakter". Research.unissula.ac.id, halaman 3.
[14] H. Isnaini, "Semiotik-Hermeneutik pada Puisi "Perjalanan ke Langit" Karya Kuntowijoyo," Aksentuasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Subang, vol. Volume 3, Nomor 1, pp. 20-30, 2022.
[15] M.C.S. Sakinah, dan T. Indrayanti. "Analisis Kumpulan Puisi "99 Untuk Tuhanku" Kaya Emha Ainun Nadjib: Kajian Mimetik". Buana bastra, vol 6., halaman 30, Oktober 2019.
[16] A.W. Aliffudin. "Konsep Cinta: Studi Komparasi Antara Pemikiran Jalaluddin Rumi dan Erich Fromm." Sarjana Skripsi, Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, 2021.
[17] B. Mudjiyanto, dan E. Nur. "Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi". PEKOMMAS, vol 16., halaman 74, April 2013.
[18] I.W. Dergayasa. "Memaknai Puisi Melalui Pendekatan Semiotik". Jurnal.unimed.ac.id, halaman 2.
[19] H. Isnaini. Montase Sepilihan Sajak. Bandung, Pustaka Humaniora, 2022, halaman 43-99.