Manajemen Hubungan Sekolah Islam Berbasis Boarding School Dengan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.51903/dinamika.v3i1.303Keywords:
Manajemen, Hubungan boarding school dan MasyarakatAbstract
Pondok pesantren telah membuktikan eksistensi dan kiprahnya menjadi dinamisator dalam setiap proses perjuangan dan pembangunan bangsa. Kiprahnya tidak hanya sebatas sebagai lembaga pendidikan saja, namun juga merupakan lembaga sosial, lembaga ekonomi, lembaga perjuangan, ,lembaga spiritual keagamaan dan dakwah.
Tetapi beberapa tahun belakangan ini pondok pesantren selalu di terpa berita dan isu yang negatif, mulai dari kasus pencabulan yang dilakukan oleh pengajar di pondok pesantren kepada santrinya, isu LGBT di lingkungan pesantren, kasus bullying, isu paham kekerasan , terorisme dan lain sebagainya , yang tentunya telah membawa efek negatif bagi pondok pesantren. Sebagai lembaga pendidikan agama Islam, eksistensi dan reputasi pesantren dirugikan lantaran berita dan isu tersebut.
Otomatis, hal ini membawa citra buruk. Jadi banyak orang tua yang ragu untuk memasukkan putra/putrinya ke pondok pesantren.
Maka sekarang muncullah boarding school, Boarding school merupakan sistem pendidikan yang menyediakan tempat tinggal berupa asrama bagi para siswa. Dan peraturan untuk siswa maupun orang tua untuk menjenguk tidak se disiplin pondok pesantren, karena umumnya boarding school di Indonesia merupakan perpaduan antara tempat sekolah formal dan pendidikan agama Islam yang seimbang. Bisa dikatakan boarding school merupakan sekolah semi pesantren.
Faktor lain yang jelas berkontribusi dalam rangka menaikkan citra baik dan eksistensi boarding school adalah peran humas dalam organisasi. Ada banyak langkah yang harus dilakukan seorang manajer dalam manajemen kehumasan untuk meningkatkan kerjasama antara boarding school dan masyarakat, termasuk konsep manajemen, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kerjasama antara boarding school dan orang tua siswa diharapkan mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Adanya konsep membutuhkan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain dan memperoleh tanggapan yang positif. Perbaikan sistem akuntabilitas kepada masyarakat dan pemerintah, memutuskan strategi tindak lanjut untuk hasil pembangunan boarding school.
References
Miasari, R. S., Julianti, T., Pangestu, A., & Suprinanto, S. (2022). Manajemen Hubungan Masyarakat Di Sekolah / Madrasah. Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi, 2(1), 47. https://doi.org/10.31602/jmpd.v2i1.6330
Athifah, Siti Nur. (2022).Manajemen Hubungan Madrasah/Pesantren Dengan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar . 58-68.
https://almasoem.sch.id/6-perbedaan-boarding-school-dengan-pondok-pesantren/#:~:text=Pesantren%20diambil%20dari%20bahasa%20Jawa,ilmu%2C%20khususnya%20ilmu%20agama%20Islam.