OPINI PUBLIK BERDASARKAN TEORI AGENDA SETTING PADA PROSESPERENCANAAN PEMINDAHAN IKN
DOI:
https://doi.org/10.51903/dinamika.v4i2.517Keywords:
Ibu Kota Negara, Media Sosial, Pemindahan, PotensiAbstract
Pemerintah merencanakan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, yang telah disepakati oleh DPR RI pada awal 2022. Meskipun terdapat lebih dari enam pertimbangan utama, alasan ini belum cukup untuk menggerakkan IKN dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Penelitian ini mengevaluasi kebijakan publik terkait pemindahan IKN menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menganalisis substansi dan implementasi kebijakan, serta meneliti tanggapan para pemangku kepentingan. Proses ini menyoroti pro dan kontra dalam persiapan, pembiayaan, dan dampak ekonomi serta sosial-ekologis dari pemindahan ini, sambil membandingkannya dengan pengalaman negara lain. Penelitian ini mengelompokkan faktor pendorong dan penghambat dalam pemindahan IKN, yang memiliki potensi strategis untuk transformasi ekonomi namun harus mempertimbangkan aspek sosiologis dan geografis. Media sosial, khususnya Twitter, berperan penting dalam membentuk opini publik mengenai perencanaan pemindahan IKN. Penelitian yang dilakukan dari Maret hingga Mei 2022 ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi pustaka dan analisis data melalui aplikasi Nvivo 12 Plus, menemukan bahwa teori agenda setting mempengaruhi opini publik di Twitter terkait pemindahan IKN.
References
[2] R. S. Hamdani, “Proyek Lintas Batas Administrasi: Analisis Partisipasi Publik dalam Proses Perencanaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia,” J. Reg. Rural Dev. Plan., vol. 4, no. 1, pp. 43–62, 2020, doi: 10.29244/jp2wd.2020.4.1.43-62.
[3] F. Hadi and R. Ristawati, “Pemindahan Ibu Kota Indonesia dan Kekuasaan Presiden dalam Perspektif Konstitusi The Relocation of Indonesia ’ s Capital City and the Presidential Powers in Constitutional Perspective,” vol. 17, no. September, pp. 531–557, 2020.
[4] A. Nurhermaya and M. Sugangga, “Pemindahan Ibu Kota Baru Jawa Barat : Altruisme versus Non-Altruisme The Relocation of West Java Capital City : Altruism versus Non- Altruism,” J. Lingkung. Binaan Indones., vol. 9, no. 4, 2020.
[5] J. Herdiawan, “Dimensi Etis Pemindahan Ibu Kota Negara: Masalah Ketimpangan Sosial dan Lingkungan dalam Ruang Perkotaan menurut David Harvey,” J. Dekonstruksi, vol. 3,no. 1, pp. 4–23, 2021, [Online]. Available: http://jurnaldekonstruksi.id/index.php/dekonstruksi/article/view/44
[6] L. Wati and S. Yuningsih, “Analisis Framing Rencana Pemindahan Ibu Kota Indonesia Dalam Video ‘Dilema Ibu Kota Baru: Selamatkan Jakarta, Korbankan Kalimantan?’ Pada Channel Youtube Bbc News Indonesia,” Interak. Perad. J. Komun. dan Penyiaran Islam,vol. 1, no. 2, pp. 111–127, 2021, doi: 10.15408/interaksi.v1i2.21322.
[7] W. T. de Vries, “Urban Greening for New Capital Cities. A Meta Review,” Front. Sustain. Cities, vol. 3, pp. 1–12, 2021, doi: 10.3389/frsc.2021.670807.
[8] M. Nuh, A. Hadiputra, and N. Aisyah, “Pemindahan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia : Berdasarkan Perspektif Psikologi,” J. Penelit. Pendidikan, vol. 2, no. 3, pp. 292–300, 2021.
[9] S. D. Saputra, T. G. J, and M. Halkis, “ANALISIS STRATEGI PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMIPERTAHANAN ( STUDI KASUS UPAYA PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA DARI DKI JAKARTA KE KUTAI KARTANEGARA DAN PENAJAM PASER UTARA ) STRATEGY ANALYSIS RELOCATION OF THE CAPITAL C,” J. Ekon. Pertahanan, vol. 7, no. 2, pp. 192–220, 2021.
[10] A. Ramadan, “Pemindahan Ibu Kota Dinilai Tak Cukup untuk Ubah Paradigma Jawa- sentris,” Kompas.com, 2022. https://nasional.kompas.com/read/2022/02/19/14585201/pemindahan-ibu-kota-dinilai- tak-cukup-untuk-ubah-paradigma-jawa-sentris (accessed Feb. 19, 2022).
[11] S. C. Prima, A. O. Purba, I. W. Yuliarta, and P. Suwarno, “Perubahan tata kelola maritim di wilayah Kalimantan Timur sebagai ibukota baru,” Nusant. J. Ilmu Pengetah. Sos., vol. 7, no. 2, pp. 408–420, 2020.
[12] C. Limas, O. Setyaningsih, O. Putriani, and I. Fauzi, “Jurnal Penelitian Transportasi Laut,” J. Penelit. Transp. Laut, vol. 21, pp. 71–82, 2021, [Online]. Available: file:///C:/Users/X Covid 19/Downloads/Analisis_Keberlanjutan_Angkutan_Umum_Penumpang_Ber.pdf
[13] W. C. Adinugroho, L. B. Prasetyo, C. Kusmana, and H. Krisnawati, “Menelusuri Kualitas Lingkungan Ibu Kota Baru Indonesia dan Sekitarnya,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 950, no. 1, pp. 0–10, 2022, doi: 10.1088/1755-1315/950/1/012077.
[14] D. I. K. Mujiono and U. W. Sagena, “Peluang Kerja Sama Internasional dalam Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia Peluang Kerja Sama Internasional dalam Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia,” J. Stud. Int. INTERDEPENDENSI, no. 01, pp. 13–22, 2020.
[15] D. E. Nugraheny, “Sah, Jokowi Lantik Bambang Susantono-Dhony Rahajoe sebagai Kepala- Wakil Kepala Otorita IKN 2022-2027,” Kompas.com, 2022. https://nasional.kompas.com/read/2022/03/10/15382731/sah-jokowi-lantik-bambang- susantono-dhony-rahajoe-sebagai-kepala-wakil (accessed Mar. 10, 2022).
[16] Undang-undang (UU) tentang Ibu Kota Negara. 2022.
[17] V. K. M. Putri, “Teori Agenda Setting dalam Komunikasi Massa,” kompas.com, 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/14/100000469/teori-agenda-setting-dalam- komunikasi-massa?page=all (accessed Dec. 14, 2021).
[18] M. A. Sofyan, P. Laksono, and M. Chabibi, “Pancor Dalam Membentuk Opini Publik Pilkada Pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2019,” J. Al-Tsiqoh (Dakwah dan Ekon., vol. 5, no. 2, pp. 57–73, 2020.
[19] F. P. Purwandini, “ANALISIS ISI OPINI PUBLIK TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH ANALYSIS OF PUBLIC OPINION CONTENT TOWARDS THE CENTRAL GOVERNMENT POLICY IN SOCIAL , ECONOMIC AND CULTURAL SECTOR,” J. KOMUNIKASI, MEDIA DAN Inform., vol. 6, no. 1, pp. 65–74, 2017.
[20] C. P. Kee, A. Salman, and K. S. N. M. R. M. Yaakop, “Fungsi Agenda Setting Surat Kabar Bahasa Inggris selama 13 th Pemilihan Umum Peran Koran Inggris di Malaysia,” J. Komun. Malaysia, vol. 33, no. 2, pp. 27–39, 2017.
[21] R. Ali and K. A. Manan, “SIFAT BLOGOSFER POLITIK DI MALAYSIA,” e-JURNAL Penyelid. DAN Inov., no. 1, pp. 1–19, 2020.
[22] A. Salman, N. M. M. A. M. Salleh, and M. N. S. Ali, “MEDIA SOSIAL DAN PENGATURAN AGENDA : IMPLIKASI TERHADAP AGENDA POLITIK,” J.Komun. Malaysia, vol. 32, no. 1, pp. 607–623, 2016.
[23] I. B. Hadi S, E. P. Kurniawan, and Irwansyah, “Agenda Setting Dalam Isu - Isu Kontemporer Di Seluruh Dunia,” J. Teknol. Dan Sist. Inf. Bisnis, vol. 3, no. 1, pp. 105– 119, 2021, doi: 10.47233/jteksis.v3i1.188.
[24] R. Dina, “Teori Agenda Setting: Studi Kasus Pemberitaan Mafia Tanah ART Artis NirinaZubir,”
[25] Kompasiana Beyond Blogging, 2021. https://www.kompasiana.com/roudlotuddina1876/619b091b06310e57460f5572/teori- agenda-setting-studi-kasus-pemberitaan-mafia-tanah-art-artis-nirina- zubir?page=all#section1 (accessed Nov. 22, 2021).
[26] M. Rusi, E. Ujiantuti, and L. Nahar, “Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB,” J. Syntax Transform., vol. 1, no. 9, pp. 632– 640, 2020, doi: 10.46799/jst.v1i9.129.
[27] R. Korniawan, “Opini publik media massa terhadap masalah penghindaran pajak: perbandingan Indonesia dan Irlandia,” PRofesi Humas J. Ilm. Ilmu Hub. Masy., vol. 4, no. 2, p. 237, 2020, doi: 10.24198/prh.v4i2.20108.
[28] A. B. M. Alkatiri, Z. Nadiah, and A. N. S. Nasution, “OPINI PUBLIK TERHADAP PENERAPAN NEW NORMAL DI MEDIA SOSIAL TWITTER,” Cover. J. Strateg. Commun., vol. 11, no. 1, pp. 19–26, 2020.
[29] D. N. U. R. Asih and M. Rosit, “Opini Publik di Media Sosial : Analisis Isi Opini Kandidat Ahok- Djarot dan Anies-Sandi di Twitter,” Cover. Strateg. Commun., vol. 2, no.Maret, pp. 46–56, 2018.
[30] W. Yuliani, “Perencanaan Dan Keputusan Karier: Konsep Krusial Dalam Layanan BK Karier,” Quanta, vol. 2, no. 2, pp. 83–91, 2018, doi: 10.22460/q.v2i1p21-30.642.
[31] kualitatif L. Doyle, C. McCabe, B. Keogh, A. Brady, and M. McCann, “Ikhtisar desain deskriptif dalam penelitian keperawatan,” J. Res. Nurs., vol. 25, no. 5, pp. 443–455, 2020, doi: 10.1177/1744987119880234.
[32] O. U. M.Bus and A. Riyani, “Analisis Trending Topic di Twitter : # NTTBerduka Pada Studi Kasus # BanjirBandang di NTT 2021 Trending Topic Analysis on Twitter : # NTTBerduka in the # BanjirBandang Case Study in NTT 2021,” Din. Sos. Budaya, Vol, vol. 23, no. 2, pp. 284–291, 2021.
[33] A. M. Yusuf, Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan, 2017th ed. Jakarta: Kencana, 2014. [Online]. Available: https://books.google.co.id/books?id=RnA- DwAAQBAJ&lpg=PP1&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q&f=false
[34] S. Tambun, “Peningkatan Kemampuan Melakukan Riset Kualitatif dengan Menggunakan Software NVivo 12 PLus di LAN Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Samarinda,” J. Pemberdaya. Nusant., vol. 1, no. 2, pp. 1–9, 2021, [Online]. Available: http://books.google.com.co/books?id=iaL3AAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=intitle:Market+research+in+Practice+inauthor:hague&hl=&cd=1&source=gbs_api%0Apapers3://publication/uuid/4EEA28E9-41A0-4677-9426- B552915D62F%0Ahttps://doi.org/10.1080/23311886.2019.16
[35] S. Valenzuela and M. McCombs, The Agenda-Setting Role of the News Media, 3rd ed. London: Routledge, 2019. doi: 10.4324/9780203710753-10.
[36] E. Y. Ritonga, “Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi,” J. SIMBOLIKA Res.Learn. Commun. Study, vol. 4, no. 1, p. 32, 2018, doi: 10.31289/simbollika.v4i1.1460.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dinamika: Jurnal Manajemen Sosial Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.