Peningkatan Ragam Motif Batik Untuk Generasi Milenial Desa Cisaat, Kabupaten Subang

  • Meta Berutu Universitas Negeri Jakarta
  • Usep Suhud Universitas Negeri Jakarta
  • Henry Eryanto Universitas Negeri Jakarta
  • Sri Indah Nikensari Universitas Negeri Jakarta
  • Sri Zulaihati Universitas Negeri Jakarta
  • Tresno Eka Jaya Universitas Negeri Jakarta
  • Maulana Amirul Adha Universitas Negeri Jakarta

Abstract

Salah satu potensi Desa Cisaat yang turut menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Subang termasuk diantaranya adalah membatik. Membatik menjadi kegiatan yang difokuskan oleh pemerintah daerah setempat belakangan ini, hal ini dibuktikan dengan didirikannya rumah batik di Desa Cisaat. Pendirian rumah batik tersebut tidak lain sebagai bentuk realisasi atas tujuan pemerintah daerah untuk menjadikan Desa Cisaat sebagai desa wisata batik. Melalui rumah batik ini, sebagian besar penduduk mengasah keterampilan mereka dalam mengukir motif batik khas Desa Cisaat yang identik dengan kekayaan alam di lingkungan sekitar mereka. Ada pun melalui kesenian batik tersebut, nama Desa Cisaat pun berhasil unggul, bahkan hingga ke kancah internasional. Dalam penciptaan motif batik, sebagian besar warga terinspirasi dari kekayaan alam yang tersedia di Desa Cisaat, seperti perkebunan nanas dan teh. Motif-motif tersebut berhasil menarik daya beli masyarakat, khususnya wisatawan Desa Cisaat. Keunggulan diatas tidak lantas luput dari kekurangan yang ada, dengan ragam motif yang terbatas dengan objek yang itu-itu saja, dikhawatirkan kesenian batik Desa Cisaat akan mengalami kejenuhan. Untuk itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melakukan pendampingan terhadap komunitas Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, dalam hal peningkatan ragam motif batik, terkhususnya untuk generasi milenial. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan strategi media promosi untuk memasarkan kerajinan batik warga Desa Cisaat, melalui pemasaran digital, mengingat kondisi warga Cisaat yang masih minim pengetahuan akan hal tersebut. Kegiatan ini menargetkan luaran, diantaranya menciptakan ragam motif batik baru, berupa motif batik petani dan kesenian tradisional. Selain itu, luaran lainnya yaitu pendaftaran motif batik itu sendiri. Begitu juga melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan pihak masyarakat desa dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai media pemasaran, memahami tata cara pembuatan konten marketing yang unik, mampu mendesain brosur yang menarik untuk mempromosikan keunggulan desa, dan melibatkan influencer sebagai salah satu media promosi.

Kata kunci: batik, desa Cisaat, milenial

References

1) Amri, A. (2020). Dampak covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. BRAND Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 2(1), 123-131.
2) Dwijayanti, A., & Pramesti, P. (2021). Pemanfaatan Strategi Pemasaran Digital menggunakan E-Commerce dalam mempertahankan Bisnis UMKM Pempek4Beradek di masa Pandemi Covid-19. Ikra-Ith Abdimas, 4(2), 68-73.
3) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, R. I. (2021). Peningkatan potensi ekonomi digital
4) untuk mendukung UMKM [Press release]
5) Shemi, A. P., & Procter, C. (2018). E-commerce and entrepreneurship in SMEs: case of myBot. Journal
6) of small business and enterprise development.
7) Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan usaha mikro, kecil dan menengah dari dampak pandemi Covid-19.
8) Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi, 19(1), 76-86.
9) Trulline, P. (2021). Pemasaran produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce. Jurnal manajemen Komunikasi, 5(2), 259
Published
2023-11-30
How to Cite
Berutu, M., Usep Suhud, Henry Eryanto, Sri Indah Nikensari, Sri Zulaihati, Tresno Eka Jaya, & Maulana Amirul Adha. (2023). Peningkatan Ragam Motif Batik Untuk Generasi Milenial Desa Cisaat, Kabupaten Subang. Community : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(3), 87-93. https://doi.org/10.51903/community.v3i3.426